Seputar Dunia IT dan Fakta Unik Lainnya

Wednesday 16 March 2016

MAKALAH EKOLOGI PANGAN dan GIZI



Ekologi pangan adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek lingkungan yang terkait dengan pangan dan gizi untuk kesehatan masyarakat.

Tujuan dari ekologi pangan dan gizi adalah agar dapat mengetahui berbagai hubungan dan masalah antar variabel yang berkaitan dengan penyediaan pangan, sosio ekonomi dan budaya pangan, konsumsi gizi, penggunaan zat gizi dalam tubuh, status gizi dan status kesehatan masyarakat, serta upaya peningkatan gizi masyarakat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi adalah :
  • Faktor External : perndapatan, pendidikan, pekerjaan, budaya.
  • Faktor Internal : usia, kondisi fisik, infeksi.

Dampak Ketersediaan Pangan Terhadap Gizi :

  1. Ketersediaan pangan merupakan kondisi penyediaan pangan yang mencakup makanan dan minuman yang berasal dari tanaman, tanah, ikan, serta turunannya bagi penduduk suatu wilayah dalam suatu kurun waktu tertentu. Ketersediaan pangan merupakan suatu sistem yang berjenjang mulai dari Nasional, provinsi, kabupaten/kota, rumah tangga.
  2. Komponen ketersediaan pangan meliputi kemampuan produksi, cadangan, maupun impor pangan setelah dikoreksi dengan ekspor dan berbagai penggunaan seperti untuk bibit, pakan industri makanan/non pangan yang tercecer. Komponen produksi pangan dapat dipenuhi dari produksi pertanian dan atau industri pangan.
Ketersediaan pangan bergantung pada :
  1. Cukupnya lahan untuk menanam tanaman pangan.
  2. Penduduk untuk menyediakan tenaga.
  3. Uang untuk menyediakan modal pertanian yang dibutuhkan.
  4. Tenaga ahli yang trampil untuk membantu meningkatkan hasil produksi maupun pertanian, distribusi merata.

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan secara umum :
  1. Jenis dan banyaknya pangan yang diperlukan dan tersedia.
  2. Tingkat pendapatan masyarakat.
  3. Pengetahuan gizi.


Penanganan pasca panen :

Adalah segala upaya untuk menyiapkan hasil produksi pertanian setelah di panen.

Tujuan penanganan pasca panen :
  1. Agar kerusakan pangan dan kehilangan zat gizi dapat dihindari.
  2. Untuk meningkatkan kesediaan pangan.
  3. Untuk menyiapkan hasil panen agar tahan disimpan dalam jangka panjang tanpa mengalami kerusakan terlalu banyak dan dapat dipasarkan dalam kondisi baik.


Penyebab kerusakan pangan :

  1. Mikroba (bakteri, ragi, kapang) : Ditemukan di tanah, air, udara, kulit/ bulu dan usus ternak.
  2. EnzimReaksi biokimia yang dapat menyebabkan berubahnya komposisi pangan.
  3. SeranggaDapat melukai permukaan pangan sehingga terkontaminasi bakteri, sehingga memperparah kerusakan.
  4. SuhuSuhu yang terlalu rendah/tinggi dapat merusak komposisi pangan.
  5. Kadar Air
  6. OksigenDalam keadaan tertentu dapat merusak vit A & vit C, merusak warna pangan, mengubah cita rasa, sebagai media pertumbuhan kapang.
  7. SinarDalam keadaan tertentu dapat merusak vit A & vit C, merusak warna pangan.
  8. Waktu PenyimpananPenyimpanan yang terlalu lama dapat merusak pangan.

Jenis kerusakan pangan :

  1. Kerusakan Biologis : Disebabkan karena mahluk hidup: serangga, binatang pengerat, burung, jasad renik yang sifatnya patogen dan memproduksi senyawa racun.
  2. Kerusakan FisiologisDisebabkan oleh reaksi metabolisme dalam pangan, akibatnya terjadi proses autolisis yang berakhir dengan kerusakan pangan.
  3. Kerusakan Fisik & Mekanis Disebabkan karena faktor lingkungan: suhu, kelembaban, tekanan.
  4. Kerusakan KimiaDisebabkan karena pencoklatan (browning)/ reaksi oksidasi yang dapat menyebabkan terjadinya ketengikan.


Upaya penanganan pasca panen :

  1. PengeringanMencegah proses autodestruksi (autolisis)
  2. PengangkutamHarus memenuhi persyaratan sesuai dengan sifat makanan serta tidak terlalu mahal, sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat.
  3. PenyimpananGudang harus memilki konstruksi bebas hama, barang harus teratur, tidak bercampur antara bahan makanan yang satu dengan lainnya.
  4. SeleksiMengumpulkan/ menggabungkan bahan makanan yang sama kualitasnya dalam rangka memenuhi permintaan pembeli.
  5. PencucianMenghilangkan kotoran, residu pestisida/ insektisida, memperoleh penampakan yang baik. 
  6. Pendinginan : Mengurangi kegiatan respirasi proses perlunakan, perubahan warna dan tekstur, serta kerusakan karena aktifitas mikroba (bakteri, kapang).

Ketahanan Pangan

Adalah terpenuhinya pangan bagi rumah tangga secara kualitas, maupun kuantitas, aman, merata, terjangkau.
  1. Elemen ketahanan panganKetersediaan pangan, aksebilitas (kemampuan untuk menguasai pangan yang cukup), keamanan (stabilitas), kontinuitas dari akses dan ketersediaan pangan dari usaha tani.
  2. Aspek ketahanan pangan Kecukupan (sufficiency), akses (acces), keterjaminan (secutity), waktu (time).
  3. Tipe ketidaktahanan pangan : - Kronis : ketidakcukupan pangan secara menetap akibat ketidakmampuan rumah tangga untuk memperoleh pangan (kemiskinan).- Transitori : penurunan akses terhadap pangan yang dibutuhkan rumah tangga secara temporer. Misalnya karena bencana alam sehingga harga panen tidak stabil.
  4. Sistem ketahanan pangan :
·         Ketersediaan dan stabilitas pangan (food availability dan stability)
·         Kemudahan memperoleh pangan (food accesibility)
·         Pemanfaatan pangan (food utilization)

Indikator ketahanan pangan :

  1. Indikator ProsesMenggambarkan situasi pangan yang ditujukan oleh ketersediaan pangan dan akses pangan.
  2. Indikator Dampak- Menggambarkan konsumsi dan frekuenai pangan (dampak langsung)- Penyimpanan pangan dan status gizi (dampak tidak langsung).


No comments:

Post a Comment

BILA ANDA MEMASUKKAN LINK HIDUP, MAKA AKAN OTOMATIS TERDELETE..

Blog Archive