Seputar Dunia IT dan Fakta Unik Lainnya

Tuesday 15 March 2016

PENANGGULANGAN MASALAH GIZI UTAMA DI INDONESIA



MASALAH-MASALAH GIZI DI INDONESIA

  • Kurang Energi Protein(KEP) 
  • Obesitas
  • Anemia
  • DefisiensiVitaminA 
  • Gangguan Kekurangan Yodium (GAKY)

MASALAH GIZI = MASALAH INTERGENERASI








GUNA PERENCANAAN PROGRAM GIZI :

  • Mempertimbangkan situasi di masa depan yang ingin dicapai.
  • Dapat memberikan petujuk/arah yang tepat untuk langkah ke depan.
  • Mempermudah pengawasan dan pengendalian
  • Dapat mendorong peningkatan litbang.


ARAH PERBAIKAN GIZI : 

Meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat (UU .No 36. 2009)


GERAKAN NASIONAL SADAR GIZI (GERNAS)

  • Arah Gernas : seribu hari pertama kehidupan (0-2 thn), perubahan prilaku, pendekatan life cycle, pemberdayaan potensi yang ada.
  • 4 kegiatan pokok Gernas :
    1. Kampanye pesan-pesan
    2. Dialog
    3. Pelatihan
    4, Diskusi


REKOMENDASI MASALAH GIZI DI INDONESIA

Dimulai dengan peningkatan pemahaman dan wawasan yang sama dari berbagai pemangku kepentingan : tenaga gizi, tenaga kesehatan, penyuluh gizi di sektor kesehatan, di sekolah, tempatkerja, restoran dan sektor lainnya.


KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)

  • Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka waktu yang cukup lama.
  • Prevalensi tinggi terjadi pada balita, ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui/meneteki (buteki)
  • Pada derajat ringan pertumbuhan kurang, tetapi kelainan biokimiawi dan gejala klinis (marginal malnutrition)
  • Derajat berat adalah tipe kwashiorkor dan tipe marasmus atau tiep marasmik-kwashiorkor
  • Terdapat gangguan pertumbuhan, muncul gejala klinis dan kelainan biokimiawi yang khas

PENYEBAB :

  • Masukan makanan atau kuantitas dan kualitas rendah
  • Gangguan sistem pencernaan atau penyerapan makanan
  • Pengetahuan yang kurang tentang gizi
  • Konsep klasik diet cukup energi tetapi kurang protein menyebabkan kwashiorkor
  • Diet kurang energi walaupun zat gizi esensial seimbang menyebabkan marasmus
  • Kwashiorkor terjadi pada hygiene yang buruk , yang terjadi pada penduduk desa yang mempunyai kebiasaan memberikan makanan tambahan tepung dan tidak cukup mendapatkan ASI
  • Terjadi karena kemiskinan sehingga timbul malnutrisi dan infeksi.

GEJALA KLINIS (KEP) RINGAN : 

  • Pertumbuhan mengurang atau berhenti
  • BB berkurang, terhenti bahkan turun
  • Ukuran lingkar lengan menurun
  • Maturasi tulang terlambat
  • Rasio berat terhadap tinggi normal atau menurun
  • Tebal lipat kulit normal atau menurun
  • Aktivitas dan perhatian kurang
  • Kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan

PEMBAGIAN KEP

  • (1) Marasmus
  • (2) Kwashiorkor
  • (3) Marasmus-Kwashiorkor

(1) Marasmus

Adalah kekurangan energi pada makanan yang menyebabkan cadangan protein tubuh terpakai sehingga anak menjadi “kurus” dan “emosional”. Sering terjadi pada bayi yang tidak cukup mendapatkan ASI serta tidak diberi makanan penggantinya, atau terjadi pada bayi yang sering diare.

Penyebab Marasmus..
  • Ketidakseimbangan konsumsi zat gizi atau kalori didalam makanan
  • Kebiasaan makanan yang tidak layak
  • Penyakit-penyakit infeksi saluran pencernaan

Tanda dan Gejala Marasmus
  • Wajah seperti orang tua, terlihat sangat kurus
  • Mata besar dan dalam, sinar mata sayu
  • Mental cengeng
  • Feces lunak atau diare
  • Rambut hitam, tidak mudah dicabut
  • Jaringan lemak sedikit atau bahkan tidak ada, lemak subkutan menghilang hingga turgor kulit menghilang
  • Kulit keriput, dingin, kering dan mengendur
  • Torax atau sela iga cekung
  • Atrofi otot, tulang terlihat jelas
  • Tekanan darah lebih rendah dari usia sebayanya
  • Frekuensi nafas berkurang
  • Kadar Hb berkurang
  • Disertai tanda-tanda kekurangan vitamin

Penyebab Marasmus
  • Ketidakseimbangan konsumsi zat gizi atau kalori didalam makanan
  • Kebiasaan makanan yang tidak layak
  • Penyakit-penyakit infeksi saluran pencernaan

(2) Kwashiorkor

Adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dan sering timbul pada usia 1-3 tahun karena pada usia ini kebutuhan protein tinggi.

Penyebab 
  • Kekurangan protein dalam makanan
  • Gangguan penyerapan protein
  • Kehilangan protein secara tidak normal
  • Infeksi kronis
  • Perdarahan hebat

Tanda & Gejala Kwashiorkor
  • Wajah seperti bulan “moon face”
  • Pertumbuhan terganggu
  • Sinar mata sayu
  • Lemas-lethargi
  • Perubahan mental (sering menangis, pada stadium lanjut menjadi apatis)
  • Rambut merah, jarang, mudah dicabut
  • Jaringan lemak masih ada
  • Perubahan warna kulit (terdapat titik merah kemudian menghitam, kulit tidak keriput)
  • Iga normal-tertutup oedema
  • Atrofi otot
  • Anoreksia
  • Diare
  • Pembesaran hati
  • Anemia
  • Sering terjadi acites
  • Oedema

Komplikasi Kwashiorkor
  • Infeksi saluran pencernaan
  • Defisiensi vitamin
  • Depresi mental

(3) Marasmus-Kwashiorkor

memperlihatkan gejala campuran antara marasmus dan kwashiorkor


PROGRAM PEMERINTAH PENANGGULANGAN KEP

Diprioritaskan pada daerah-daerah miskin dengan sasaran utama  :
  • Ibu hamil
  • Bayi
  • Balita
  • Anak-anak Sekolah Dasar

Keterpaduan Kegiatan

  • Penyuluhan gizi
  • Peningkatan pendapatan
  • Peningkatan pelayanan kesehatan
  • Keluarga berencana
  • Peningkatan peran serta masyarakat


OBESITAS

  • Adalah penyakit gizi yang disebabkan kelebihan kalori dan ditandai dengan akumulasi jaringan lemak secara berlebihan diseluruh tubuh. 
  • Merupakan keadaan patologis dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh.
  • Gizi lebih (over weight) dimana berat badan melebihi berat badan rata-rata, namun tidak selalu identik dengan obesitas.

Penyebab Obesitas

  • Perilaku makan yang berhubungan dengan faktor keluarga dan lingkungan
  • Aktifitas fisik yang rendah
  • Gangguan psikologis (bisa sebagai sebab atau akibat)
  • Laju pertumbuhan yang sangat cepat
  • Genetik atau faktor keturunan
  • Gangguan hormon

Gejala Obesitas

  • Terlihat sangat gemuk
  • Lebih tinggi dari anak normal seumur
  • Dagu ganda
  • Buah dada seolah-olah berkembang
  • Perut menggantung
  • Penis terlihat kecil

2 Golongan Obesitas

  • Regulatory Obesity, yaitu gangguan primer pada pusat pengatur masukan makanan
  • Obesitas Metabolik, yaitu kelainan metabolisme lemak dan karbohidrat

Resiko/Dampak Obesitas

  • Gangguan respon imunitas seluler
  • Penurunan aktivitas bakterisida
  • Kadar besi dan seng rendah


ANEMIA

  • Anemia defisiensi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan satu atau beberapa bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit.
  • Keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht) dan eritrosit lebih rendah dari nilai normal, akibat defisiensi salah satu atau beberapa unsur makanan yang esensial yang dapat mempengaruhi timbulnya defisiensi tersebut.

Macam-Macam Anemia

  • Anemia defisiensi besi adalah anemia karena kekurangan zat besi atau sintesa hemoglobin
  • Anemia megaloblastik adalah terjadinya penurunan produksi sel darah merah yang matang, bisa diakibatkan defisiensi vitamin B12
  • Anemia aplastik adalah anemia yang berat, leukopenia dan trombositopenia, hipoplastik atau aplastik

ANEMIA DEFISIENSI BESI

  • Prevalensi tertinggi terjadi didaerah miskin, gizi buruk dan penderita infeksi
  • Hasil studi menunjukan bahwa anemia pada masa bayi mungkin menjadi salah satu penyebab terjadinya disfungsi otak permanen
  • Defisiensi zat besi menurunkan jumlah oksigen untuk jaringan, otot kerangka, menurunnya kemampuan berfikir serta perubahan tingkah laku.

Tanda dan Gejala Anemia Defisiensi Besi :

  • Pucat (konjungtiva, telapak tangan, palpebra)
  • Lemah
  • Lesu
  • Hb rendah
  • Sering berdebar
  • Papil lidah atrofi
  • Takikardi
  • Sakit kepala
  • Jantung merembes

Kelompok Sasaran Prioritas

  • Ibu hamil dan menyusui
  • Balita
  • Anak usia sekolah
  • Tenaga kerja wanita
  • Wanita usia subur


DEFISIENSI VITAMIN A


Penyebab

  • Intake makanan yang mengandung vitamin A kurang atau rendah
  • Rendahnya konsumsi vitamin A dan pro vitamin A pada bumil sampai melahirkan akan memberikan kadar vitamin A yang rendah pada ASI
  • MP-ASI yang kurang mencukupi kebutuhan vitamin A
  • Gangguan absorbsi vitamin A atau pro vitamin A (penyakit pankreas, diare kronik, KEP dll)
  • Gangguan konversi pro vitamin A menjadi vitamin A pada gangguan fungsi kelenjar tiroid
  • Kerusakan hati (kwashiorkor, hepatitis kronik)
  • Vitamin A merupakan nutrient esensial, yang hanya dapat dipenuhi dari luar tubuh, dimana jika asupannya berlebihan bisa menyebabkan keracunan karena tidak larut dalam air
  • Gangguan asupan vitamin A bisa menyebabkan morbili, diare yang bisa berujung pada morbiditas  dan mortalitas, dan pneumonia

Tanda dan Gejala Defisiensi Vitamin A

  • Rabun senja-kelainan mata, xerosis konjungtiva, bercak bitot, xerosis kornea
  • Kadar vitamin A dalam plasma <20ug/dl
  • Mual, muntah
  • Anoreksia
  • Kurus
  • Cengeng
  • Pembengkakan tulang

Upaya Pemerintah

  • Penyuluhan agar meningkatkan konsumsi vitamin A dan pro vitamin A
  • Fortifikasi (susu, MSG, tepung terigu, mie instan)
  • Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 1-5 tahun (200.000 IU pada bulan februari dan agustus), ibu nifas (200.000 IU), anak usia 6-12 bulan (100.000 IU)
  • Kejadian tertentu, ditemukan buta senja, bercak bitot. Dosis saat ditemukan (200.000 IU), hari berikutnya (200.000 IU) dan 4 minggu berikutnya (200.000 IU)
  • Bila ditemukan xeroptalmia. Dosis saat ditemukan :jika usia >12 bulan 200.000 IU, usia 6-12 bulan 100.000 IU,  usia < 6 bulan 50.000 IU, dosis pada hari berikutnya diberikan sesuai usia demikian pula pada 1-4 minggu kemudian dosis yang diberikan juga sesuai usia
  • Pasien campak, balita (200.000 IU), bayi (100.000 IU)


GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)

  • Adalah sekumpulan gejala yang dapat ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan yodium secara terus menerus dalam waktu yang lama.
  • Merupakan masalah dunia
  • Terjadi pada kawasan pegunungan dan perbukitan yang tanahnya tidak cukup mengandung yodium
  • Defisiensi yang berlangsung lama akan mengganggu fungsi kelenjar tiroid yang secara perlahan menyebabkan pembesaran kelenjar gondok
  • Sumber makanan beryodium yaitu makanan dari laut seperti ikan, rumput laut dan sea food. Sedangkan penghambat penyerapan yodium (goitrogenik) seperti kol, sawi, ubi kayu, ubi jalar, rebung, buncis, makanan yang panas, pedas dan rempah-rempah.

Dampak

  • Pembesaran kelenjar gondok
  • Hipotiroid
  • Kretinisme
  • Kegagalan reproduksi
  • Kematian


Defisiensi Pada Janin

  • Dampak dari kekurangan yodium pada ibu
  • Meningkatkan insiden lahir mati, aborsi, cacat lahir
  • Terjadi kretinisme endemis
  • Jenis Syaraf (Kemunduran Mental, Bisu-Tuli, Diplegia Spatik)
  • Miksedema (Memperlihatkan Gejala Hipotiroid dan Dwarfisme)


Sasaran

  • Ibu hamil
  • WUS (Wanita Usia Subur)




No comments:

Post a Comment

BILA ANDA MEMASUKKAN LINK HIDUP, MAKA AKAN OTOMATIS TERDELETE..

Blog Archive