Seputar Dunia IT dan Fakta Unik Lainnya

Monday 19 September 2016

Artikel Ekonomi - AFRICA’S NEXT BOOM | Word .doc


Afrika berkembang pesat. Pendapatan per kapitanya meningkat dua kali lipat sejak tahun 2000, dan peningkatan ini berpengaruh pada semua orang. Usia harapan hidup meningkat sebanyak satu tahunsetiap tiga tahun dalam sepuluh tahun terakhir. Itu artinya bila seorang anak Afrika lahir hari ini,akan mendapatkan satu hari tambahan di penghujung masa hidupnya.Secepat itulah perkembangannya. Dan tingkat infeksi HIV menurun 27%: Setiap tahun jumlah orang yang terkena HIV berkurang sebanyak 600.000 di wilayah Sub Sahara Afrika. Perang melawan malaria akan dimenangkan, dengan tingkat kematian akibat malaria turun 27%, menurut data terakhir dari Bank Dunia. Dan kelambu pencegah malaria memainkan peran penting dalam hal ini. Kita tidak perlu kaget,karena sesungguhnya, semua orang berkembang. Bila kita kembali pada masa Kekaisaran Roma pada tahun 1 Masehi, kita harus akui selama sekitar 1.800 tahun tidak banyak terjadi pertumbuhan yang cukup berarti. Namun orang-orang yang disebut orang Romawi sebagai kaum barbar Skotlandia, nenek moyang saya, kemudian menjadi bagian dari Revolusi Industri, dan pada abad ke-19, pertumbuhan mulai meningkat, dan Anda dapat melihat pertumbuhan itu terjadi semakin cepat dan telah mempengaruhi semua orang. Apakah itu di hutan-hutan Singapura atau tundra di Finlandia utara.Semuanya terlibat. Hanya masalah waktu kapan hal yang tidak terhindarkan itu akan terjadi.

Menurut charles salah satu alasannya adalah kualitas kepemimpinan di sepanjang benua Afrika. Charles merasa hampir semua dari kita akan setuju bahwa di tahun 1990-an, politikus terhebat di dunia adalah orang Afrika, tapi setiap saat charles bertemu orang-orang pintar di seluruh Afrika dan mereka melakukan reformasi yang telah mengubah situasi ekonomi negara mereka masing-masing.

Dan Dunia Barat juga memiliki andil. Dunia Barat telah membuat program penghapusan hutang yang memangkas separuh hutang negara-negara Sub-Sahara dari sekitar 70% PDB menjadi 40%. Pada saat yang sama, tingkat hutang kita melambung ke 120% dan kita semua merasa sedikit merana sebagai dampaknya. Poltik melemah ketika hutang banyak. Pada saat hutang negara rendah, pemerintah tidak perlu memilih antara mengalokasikan dana ke sektor pendidikan dan kesehatan atau membayar bunga hutang. Dan tidak hanya sektor publik saja yang terlihat baik. Sektor swasta juga. Kembali lagi, di negara-negara Barat, ada juga hutang sektor swasta sebesar 200% dari PDB di Spanyol, Inggris dan Amerika Serikat. Itu hutang yang sangat besar. Afrika, kebanyakan negara-negara Afrika, memiliki hutang sebesar 10-30% dari PDB. Apabila ada satu benua saja yang dapat meniru apa yang sudah dilakukan China -- di grafik ini China memiliki hutang 130% dari PDB -- kalau ada yang dapat melakukan hal yang sama seperti China dalam 30 tahun terakhir, itu adalah Afrika 30 tahun mendatang.

Jadi mereka memiliki kondisi keuangan pemerintah yang sehat, hutang sektor swasta yang sehat.Apakah ada yang menyadari hal ini? Tentunya, ada. Investasi asing langsung (FDI) telah mengalir ke Afrika dalam 15 tahun terakhir. Pada tahun 70-an, tidak ada yang mau ke sana. Dan investasi ini ternyata dipimpin oleh Dunia Barat. Kita mendengar banyak hal tentang China, dan mereka memang meminjamkan banyak uang, tapi 60% FDI dalam dua tahun terakhir ini datang dari Eropa, Amerika, Australia, Kanada. 10% datang dari India. Dan mereka melakukan investasi di sektor energi. Afrika memproduksi 10 juta barel minyak per hari saat ini. Sama seperti Arab Saudi dan Rusia. Dan mereka melakukan investasi di bidang telekomunikasi, pusat-pusat perbelanjaan. Dan kisah yang sangat menggugah ini, menurut saya, sebagian didorong oleh kondisi demografis. Dan bukan hanya demografi Afrika. Di hadapan Anda adalah jumlah penduduk berusia 15-24 tahun di berbagai belahan dunia, dan saya minta Anda memperhatikan garis biru ini sebentar. Sepuluh tahun yang lalu, misalkan saja Anda adalah Foxconn, yang kebetulan sedang membangun pabrik iPhone. Mungkin Anda akan memilih China, yang berkontribusi besar pada garis biru Asia Timur itu, dimana terdapat 200 juta orang muda,dan setiap tahun sampai dengan 2010 jumlahnya terus meningkat Itu berarti Anda akan mendapatkan orang-orang baru yang datang mengetuk pintu dan berkata, "Beri kami pekerjaan", dan, "Saya tidak butuh kenaikan gaji yang tinggi, cukup beri saya pekerjaan". Kini, keadaannya benar-benar berubah sekarang. Pada dekade ini, kita akan melihat penurunan sebesar 20-30% dari jumlah penduduk usia 15-24 tahun di China. Jadi, di mana Anda akan membangun pabrik baru Anda? Anda berpaling ke Asia Selatan, dan orang-orang melakukannya. Mereka berpaling ke Pakistan dan Bangladesh, dan mereka juga berpaling ke Afrika. Dan mereka melihat ke Afrika karena garis kuning itu menunjukkan pada Andabahwa jumlah orang muda di Afrika akan terus meningkat setiap dekade sampai dengan 2050.

Jadi, bagaimana wajah Afrika saat ini? Inilah bagaimana saya melihat Afrika. Cukup aneh, karena saya seorang ekonom. Setiap kotak kecil mewakili sekitar satu milyar dolar, dan Anda lihat bahwa saya sangat memperhatikan Nigeria yang terletak di tengah-tengah. Afrika Selatan memegang suatu peranan. Namun bila saya berpikir tentang masa depan, saya sebetulnya paling tertarik dengan Afrika Tengah, Barat, dan Selatan. Bila saya melihat Afrika dari populasinya, Afrika Timur terlihat memiliki banyak potensi.

Sekarang saya ingin memberi tahu Anda sesuatu hal yang tidak terlalu rahasia lagi. Ekonom tidak pintar dalam membuat prediksi. Karena pertanyaan sesungguhnya adalah, apa yang terjadi selanjutnya? Dan bila Anda kembali ke tahun 2000, Anda akan mendapatkan majalah The Economist dengan sampulnya yang sangat terkenal "Benua yang Tidak Punya Harapan" dan yang mereka lakukan adalah mereka melihat pertumbuhan di Afrika selama 10 tahun terakhir -- 2 persen -- dan mereka berkata, apa yang akan terjadi 10 tahun mendatang? Mereka berasumsi 2 persen, dan itu menjadikannya satu kisah yang tidak mempunyai harapan, karena pertumbuhan populasi saat itu adalah 2,5 persen. Orang-orang di Afrika menjadi semakin miskin sepanjang tahun 1990-an. Kini, di tahun 2012, The Economist punya sampul baru, dan apa yang ada di sampul itu? Sampul baru itu memuat kebangkitan Afrika karena pertumbuhan selama 10 tahun terakhir mencapai sekitar 5,5 persen.

Saya ingin melihat apakah Anda semua sekarang bisa menjadi ekonom, karena bila pertumbuhan selama 10 tahun terakhir adalah 5,5 persen, bagaimana menurut Anda IMF akan memprediksipertumbuhan Afrika untuk 5 tahun ke depan? Sangat bagus. Saya pikir Anda diam-diam berpikir, mungkin 5,5 persen. Anda semua adalah ekonom, dan saya pikir, seperti kebanyakan ekonom, salah.Jangan tersinggung.

Yang saya ingin lakukan adalah mencari negara-negara yang melakukan hal yang persis sama dengan yang telah dilakukan Afrika dan itu berarti melompat dari 1.800 tahun tanpa ada pertumbuhan apa pun,menjadi, tiba-tiba, sangat sukses. India adalah salah satu contohnya. Ini adalah pertumbuhan India dari 1960 sampai 2010. Abaikan skala yang ada di bawah untuk saat ini. Sebenarnya, dalam 20 tahun pertama, pada era 60-an dan 70-an, India tidak benar-benar tumbuh. Pertumbuhannya hanya 2 persensementara pertumbuhan populasinya sekitar 2,5 persen. Bila angka itu familiar, itulah yang persis terjadidi Sub-Sahara pada era 80-an dan 90-an. Kemudian sesuatu terjadi di tahun 1980. Dor! India mulai melesat. Itu bukan "tingkat pertumbuhan Hindu", "negara demokrasi tidak dapat tumbuh". Faktanya, India bisa. Dan bila saya meletakkan pertumbuhan Sub-Sahara di atas pertumbuhan India, keduanya sungguh sangat mirip. 20 tahun tanpa pertumbuhan berarti dan garis tren yang sebenarnya menunjukkan pada Anda bahwa pertumbuhan Sub-Sahara Afrika sedikit lebih baik dibandingkan India.Dan bila saya meletakkan pertumbuhan Asia di atasnya, Saya ingin mengatakan bahwa India berada 20 tahun di depan Afrika, Saya mengatakan bahwa negara-negara berkembang di Asia berada 10 tahun di depan India, Saya dapat membuat beberapa prediksi untuk 30 sampai 40 tahun mendatang yang saya pikir lebih baik daripada prediksi yang dibuat dengan melihat ke belakang. Dan hal ini menunjukkan pada saya: bahwa Afrika akan berubah dari perekonomian senilai 2 trilyun dolar hari ini menjadi 29 trilyun dolar pada 2050. Itu lebih besar dari Eropa dan Amerika bersama-sama dalam nilai uang hari ini.Tingkat harapan hidup akan meningkat sebanyak 13 tahun. Jumlah populasi akan berlipat dua dari satu milyar menjadi dua milyar, jadi pendapatan rumah tangga akan meningkat tujuh kali lipat dalam 35 tahun mendatang. Dan waktu saya mempresentasikan ini di Afrika -- Nairobi, Lagos, Accra -- saya mendapat satu pertanyaan. "Charlie, mengapa kau begitu pesimis?"

Dan, Anda tahu? Sebenarnya, saya rasa mereka benar. Apa saya betul-betul berpendapat bahwa tidak ada yang bisa dipelajari, ya dari segi positif di Asia dan India, namun juga segi negatifnya? Mungkin Afrika dapat menghindari beberapa kesalahan yang mereka lakukan sebelumnya. Tentu saja, beragam teknologi yang kita bicarakan di sini selama seminggu terakhir, tentunya salah satunya mungkin dapatmembantu Afrika tumbuh lebih cepat? Dan saya rasa kita dapat berperan di sini. Karena teknologi memungkinkan kita untuk membantu. Anda dapat mengunduh beberapa karya sastra Afrika yang hebatdari internet sekarang. Bukan, bukan sekarang, dalam 30 detik. Anda dapat membeli beberapa musik yang bagus. iPod saya penuh dengan musik-musik itu. Belilah produk Afrika. Pergilah berlibur dan lihatlah sendiri bahwa perubahan itu terjadi. Berinvestasilah. Mungkin pekerjakan beberapa orang, berikan mereka keterampilan yang dapat mereka bawa kembali ke Afrika, dan perusahaan mereka akan tumbuh lebih cepat lagi daripada sebagian perusahaan kita di negara-negara Barat. Dan kemudian Anda dan saya dapat membantu memastikan bahwa bagi Afrika, abad ke-21 adalah abad mereka.


Download Word nya DISINI


No comments:

Post a Comment

BILA ANDA MEMASUKKAN LINK HIDUP, MAKA AKAN OTOMATIS TERDELETE..

Blog Archive