Seputar Dunia IT dan Fakta Unik Lainnya

Saturday 17 September 2016

Artikel Kesehatan - KEUNGGULAN ASI DAN MANFAAT MENYUSUI | Slide PPT


A. ASPEK GIZI

1. Manfaat Kolostrum

  • Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama (Ig A) untuk melindungi bayi dan berbagai penyakit infeksi khususnya diare
  • Jumlah kolostrum yang diproduksi, bervariasi tergantung dari isapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran, walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi oleh karenanya harus diberikan
  • Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi, karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi
  • Membantu pengeluaran mekonium, yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.

2. Komposisi Kolostrum, ASI dan Susu Sapi untuk setiap 100 ml

  • ASI mudah dicerna, selain mengandung za gizi lain juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut
  • ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan serta kecerdasan
  • Selain mengandung protein tinggi, ASI memiliki perbandingan (rasio) antara Whey dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whey : Casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibanding dengan susu sapi. ASI mengandung Whey lebih banyak yaitu 65 : 35,sehingga protein ASI lebih mudah diserap dibanding susu sapi (20 : 80) mengandung lebih banyak casein yang tidak mudah diserap.

3. Kompsisi Taurin, DHA dan AA pada ASI

Taurin

Taurin adalah sejenis asam amino kedua terbanyak terdapat dalam ASI dan tidak terdapat dalam susu sapi (Raiha,1985). Taurin berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak (Gaul,1985). Percobaan pada binatang menunjukan bahwa efek defisiensi akan berakibat gangguan pada retina mata. Saat ini taurin banyak ditambahkan pada susu formula karena pada susu formula menunjukan kadar taurin plasma yang rendah (50%) pada bayi dengan susu formula debanding dengan bayi yang menyusui.

DHA dan AA

Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachedonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. DHA dan AA dalam ASI jumlahnya sangat cukup untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan, disamping dapat diperoleh secara langsung, DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disentesi dari subtansi pembentuknya (precursomnya) yaitu masing-masing dari Omega 3 (Asam Linolenat) dan Omega 6 (Asam Linoleat). Bahan makanan sumber DHA dan Omega 3 selain pada ASI, terdapat pada ikan, sehingga ikan sangat baik dikonsumsi oleh ibu menyusui.

B. ASPEK IMUNOLOGIK

Sebagian zat kekebalan terhadap beragam mikro-organisma diperoleh bayi baru lahir dari ibunya melalui plasenta, yang membantu melindungu bayi dari serangan penyakit antara lain penyakit campak yang terjadi selama 6 bulan pertama sejak baru lahir.

Telah diketahui bahwa bayi yang diberi ASI lebih melindungi terhadap penyakit infeksi terutama diare dan mempunyai kesempatan hidup lebih besar dibanding dengan bayi-bayi yang diberikan susu botol. Hal ini disebabkan karena ASI memberikan keunggulan-keunggulan sbb :

  • ASI bersih/bebas kontaminasi
  • Immonoglobulin, terutama immunoglobulin (Ig A), kadarnya lebih tinggi dalam kolostrum dibandingkan dengan ASI. Secretory Ig A tidak diserap, tetapi melumpuhkan bakteri pathogen E.coli dan berbagai virus dalam saluran pencernaan.
  • Laktoferin, sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan dalan ASI yang mengikat zat besi (ferum) disalurkan pencernaan.
  • Lysosim, suatu enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri dan virus yang merugiakan . Lysosim terdapat dalam jumlah 300 x lebih banyak pada ASI dari pada susu sapi. Enzi mini aktif mengatasi bakteri E,coli dan Salmonela.
Sel Darah Putih, selama 2 minggu pertama ASI mengandung lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu :
  1. Bronchus-Asosiated Lympocyte Tissue (BALT) yang menghasilkan antibody terhadap infeksi saluran pernafasan
  2. Gut Asociated Lymphocyte Tissue (GALT) yang menghasilkan antibody terhadap saluran pencernaan.
  3. Mammary-Asociated Lymphocyte Tissue (MALT) yang menyalurkan antibody melalui jaringan payudara ibu. Sel-sel ini memproduksi Ig.A, laktoferin,lisosim dan interferon. Interferon menghambat aktifitas virus tertentu.
Faktor Bafidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus, Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan. Kotoran bayi bersifat asam yang berbeda dari kotoran bayi yang terdapat dalam susu botol.

C. ASPEK PSIKOLOGIK MENYUSUI

  1. Rasa percaya diri ibu untuk menyusui
  2. Hubungan / interaksi ibu-bayi
  3. Pengaruh kontak langsung ibu-bayi

D. ASPEK KECERDASAN

Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI yang dibutuhkan untuk perkembangan system syaraf otak dapat meningkatkan kecerdasan bayi. Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8,3 point lebih tinggi pada usia 8,5 tahun, dibanding bayi yang tidak diberi ASI.

E. ASPEK NEUROLOGIS

Belum sempurnanya koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas dapat terjadi pada bayi baru lahir. Dengan menghisap payudara ketidak sempurnaan koordinasi syaraf tersebut dapat lebih baik.


F. ASPEK EKONOMIS

Dengan menyusui secara eksklusif, tidak memerlukan biaya dan makanan bayi sampai sedikitnya umur 6 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula , peralatan dan biaya pengobatan yang disebabkan dampak negative penggunaan susu formula.

G. ASPEK PENUNDAAN KEHAMILAN

Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan dapat sebagai alat kontrasepsi alamiah sementara yang dikenal dengan Metode Amenorea Laktasi (MAL). Mal harus memenuhi 3 kriteria yaitu : 
  1. Tidak haid ;
  2. Menyusui secara eksklusif ; 
  3. Umur bayi kurang dari 6 bulan

Berikut ini kerugian susu botol adalah :
  • Susu botol dan dot lebih sulit dibersihkan dan mudah tercemar bakteri/kuman
  • Susu botol tidak mengandung zat kekebalan yang mengakibatkan anak sering sakit, terutama diare
  • Susu botol harga mahal
  • Memerlukan peralatan dan merepotkan ( tidak praktis )
  • Kemungkinan alergi

Rujukan : MANAJEMEN LAKTASI
Buku Panduan Bagi Bidan dan Petugas Kesehatan di Puskesmas.
DEPKES RI, DIREKTORAT JENDRAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT, DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT,2005

SUMBER : yunipatra05


Download Slidenya DISINI


1 comment:

  1. Artikelnya bagus, enak untuk di baca dan tentunya mudah untuk di pahami. Dengan adanya artikel ini saya jadi terbantu, kebetulan saya lagi cari artikel yang seperti ini, tulisan ini bermanfaat bagi saya dan orang lain.

    ReplyDelete

BILA ANDA MEMASUKKAN LINK HIDUP, MAKA AKAN OTOMATIS TERDELETE..

Blog Archive