Seputar Dunia IT dan Fakta Unik Lainnya

Sunday 25 September 2016

Makalah MSDM (Manajemen SDM) - Alat Ukur Test Kepribadian Dalam Dunia Kerja | Word .doc



Tes psikotes kerja adalah hal yang mutlak dijalani oleh para pencari kerja. Pada sepuluh tahun terakhir, tingkat persaingan di dunia kerja semakin tinggi.Jumlah pencari kerja yang semakin banyak tidaklah seimbang dengan volume lowongan kerja yang tersedia. Mau tidak mau, para pencari kerja ini harus menjalani seleksi agar bisa diterima sebagai karyawan baik PNS,karyawan BUMN maupun karyawan perusahaan swasta. Bahkan tak jarang 1 (satu) lowongan kerja diperebutkan oleh 3-5 orang bahkan lebih. Lalu apa yang harus dipersiapkan para pencari kerja agar bisa lulus dan mendapatkan posisi lowongan kerja yang diharapkan ? Lihat artikel ini selanjutnya ya.

Sebagian besar perusahaan baik swasta, BUMN maupun instansi pemerintah menggunakan psikotes atau gabungan psikotes dan tes potensi akademik (TPA) untuk seleksi calon karyawan mereka.Sebenarnya selain digunakan untuk seleksi karyawan, psikotes juga digunakan untuk seleksi penerimaan mahasiswa pada perguruan tinggi atau program beasiswa baik dalam maupun luar negeri.Bedanya dalam seleksi karyawan, psikotes digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang bekerja di bidang tertentu sesuai dengan posisi jabatan yang tersedia jadi bukan hanya mengejar skoring yang tinggi seperti pada seleksi mahasiswa atau pun program beasiswa.

Mengingat karakteristik dan tujuan yang berbeda dari tes psikotes kerja ini, maka perlu sekali mempersiapkan diri dengan mencari banyak informasi tentang bidang lowongan kerja dan perusahaan yang Anda target, seperti sejarah perusahaan, bidang usaha perusahaan yang anda lamar, sistem penggajian dan lain-lain karena akan memudahkan Anda pada saat wawancara kerja nanti. Semakin banyak informasi yang Anda miliki, maka semakin tinggi nilai Anda di mata perusahaan.

Selain informasi mengenai perusahaan, ada informasi lain yang juga harus Anda ketahui yaitu tipe karyawan seperti apa yang dicari perusahaan atau instansi tempat Anda melamar. Misal jika lowongan kerja yang Anda target adalah di bidang finansial maka pihak perusahaan tentunya akan mencari orang-orang yang teliti, suka dengan angka dan statistik serta mampu bekerja dalam tekanan. Sedangkan untuk lowongan kerja di bidang PR (Public Relation) maka perusahaan akan mencari orang-orang yang supel, mudah bergaul, murah senyum, mudah mencuri perhatian orang lain, banyak teman , suka berorganisasi dll.

Lalu apakah ada korelasinya dengan psikotes yang akan diujikan? Tentu saja ada, karena soal-soal psikotes dibuat sesuai tujuan dan kebutuhan sehingga porsi soal psikotes lowongan kerja bidang finansial akan lebih banyak memuat tipe soal kuantitatif (yang berhubungan dengan angka) dan daya tahan dalam bekerja (kraepelin/pauli test) sedangkan untuk PR maka lebih banyak porsi soal untuk mengetahui kepribadian calon karyawan (biasanya menggunakan tes EPPS), begitu juga untuk lowongan kerja di bidang lainnya.

Dengan mengetahui tipe karyawan seperti apa yang dibutuhkan, maka Anda bisa lebih fokus dalam mempelajari soal-soal psikotes. Namun, hal yang paling penting sebenarnya adalah bahwa Anda harus jujur terhadap diri sendiri. Jangan memaksakan diri masuk pada bidang kerja yang tidak disukai karena hal itu tidak akan membuat Anda bahagia. Karir seseorang hanya akan berkembang jika berada pada bidang yang disukainya.

Jika dilihat secara garis besar, psikotes dapat dibedakan menurut jenis test kepribadian, dan beberapa jenis kepribadian itu adalah :

1. Test Kepribadian Grafis

Test ini merupakan test yang digunakan untuk menilai kepribadian seseorang, yang dilihat berdasarkan gambar yang dibuat oleh orang yang ditest tersebut. Hal-hal yang diperhatikan oleh penguji dari test kepribadian grafis yaitu :


A. Ukuran dan Letak Gambar di Kertas

Ukuran gambar keseluruhan dibandingkan ukuran kertas akan mencerminkan sesuatu. Demikian halnya peletakan gambar secara keseluruhan. Ukuran gambar berupa  sangat kecil, kecil, proporsional, besar, atau sangat besar, bahkan ada gambar yang melebihi kertasnya. Peletakan gambar umumnya dibagi dalam kuadran kertas.Berputar dari kiri bawah hingga ke kanan bawah.Namun ada kalanya gambar tertentu yang peletakannya penuh di 3 bagian kuadran, sehingga hanya menyisakan satu ruang kosong di pojok kertas.

B. Kualitas Garis

Kualitas garis memiliki variasi terbanyak dalam fokus penelaah-an. Mulai dari kelancarannya, tekanan yang terjadi, tebal dan tipis garis, hingga sudut dan garis lengkung. Kelancaran dapat dilihat dari garis yang digunakan apakah satu kali jadi, sketsa yang kemudian dipertebal, garis bantu titik-titik, garis patah  yang berkelanjutan, atau garis patah yang berulang stabil. Tekanan, ketebalan, dan ketipisan garis memang dapat dipengaruhi oleh runcing tidaknya pensil, namun  akan terlihat konsisten pada bagian gambar/ ornamen tertentu. Penebalan, penipisan, atau penekanan pada satu bagian menandakan sesuatu.


C. Shading / Arsiran

Umumnya tidak disediakan penghapus dalam pengerjaan tes grafis.Shading dapat digunakan untuk memperbaiki dan atau memperindah gambar.Ada yang menyebutkan bahwa pola shading dapat mengartikan sesuatu.Shading dapat berupa garis serong kiri atau kanan, garis horizontal-vertikal, ataupun seirama dengan garis utama.Shading juga dapat menentukan proporsi antar bagian.

D. Proporsi Antar Bagian

Proporsi antar bagian maksudnya adalah pembandingan komponen gambar dalam hal kualitas pengerjaannya, ukuran antar bagian ataupun ukuran dengan gambar keseluruhan, serta waktu/ effort yang digunakan



Makalah nya masih panjang.....
Download Makalah nya DISINI


No comments:

Post a Comment

BILA ANDA MEMASUKKAN LINK HIDUP, MAKA AKAN OTOMATIS TERDELETE..

Blog Archive