Kekuatan Dari Memaafkan

Di dalam kehidupan ini seringkali kamu merasakan kesedihan dan kekecewaan. Kekecewaan adalah buah dari tidak dipenuhinya ekspektasimu. Ini terjadi karena kamu terlalu memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap manusia. Akhirnya, kamu marah dan kecewa kepada orang itu. Hingga sulit rasanya bagimu untuk memaafkan.

Kemudian diperjalanan kamu sadari bahwa memendam rasa marah dan benci adalah hal yang sangat berat. Kamu menjadi sulit untuk mensyukuri setiap momen yang sedang kamu alami akibat dari emosi yang tertahan itu.

Mengapa Begitu Sulit Memaafkan?

Kebanyakan orang berpikir ketika mereka memaafkan berarti mereka membiarkan orang yang telah menyakiti mereka hidup dengan tenang. Sehingga, mereka terus memendam perasaan tersebut dan tidak akan memaafkannya. Padahal, kamu bukan untuk keuntungan orang tersebut, tetapi untuk kebaikan dirimu sendiri.

Pentingnya Belajar Untuk Memaafkan

Karen Swartz, psikiater dari Johns Hopkins Medicine melakukan studi untuk melihat hubungan antara memaafkan dan kesehatan. Menurut studinya, ketika seseorang disakiti atau dikecewakan, terjadi perubahan detak jantung, tekanan darah dan respon imun. Perubahan meningkatkan resiko depresi, penyakit jantung dan diabetes.

Sementara itu, ketika seseorang telah mampu untuk memaafkan, terjadi penurunan tingkat stress dan kecemasan, menurutnya resiko depresi, tekanan darah, tidur menjadi lebih baik dan imun tubuh meningkat.

Intinya, sebelum kamu bisa memaafkan yang rugi adalah dirimu sendiri. Sudah rugi, karena dikecewakan juga rugi karena emosi yang ditahan akibat sulit untuk memaafkan. Sedangkan orang yang melakukan kesalahan tidak terdampak apa-apa meskipun kamu tidak memaafkannya. Dapat dilihat disini bahwa kalau kamu memaafkan berarti kamu telah menolong dirimu dari kemungkinan rasa sakit berlebih.

Lalu, Bagaimana Cara Untuk Memaafkan??

1. Kamu Yang Mengendalikan Emosimu, Bukan Sebaliknya

Ketika sedang dipenuhi rasa emosi, ingat bahwa pikiranmu yang membuat kamu merasakan hal itu. Dan kamu dapat mengendalikan pikiranmu. Katakan hal ini dalam hati, "Hei emosi, kalau kamu yang mengambil kendali pasti akhirnya tidak akan baik, biarkan aku yang pegang kendali".

Ketika kamu yang pegang kenda, sadari bahwa memaafkan itu adalah untuk kebaikanmu bukan untuk orang lain. Jangan mau dirugikan dengan emosi itu, jadi mulailah untuk memaafkan!

2. Lepaskan Perasaan Malu

Untuk berjalan maju kedepan, terkadang kamu harus melepas beban masa lalumu. Karena hal tersebutlah yang menghambar kamu. Ingat bahwa kamu bisa merubah masa lalumu. Lepaskan beban itu dan jalani hari ini dengan baik!

3. Belajar, Belajar dan Belajar!

Pengalaman adalah guru terbaik. Kamu harus melalui hal tersebut untuk menjadi lebih kuat. Ketika mindsetmu adalah untuk selalu belajar, apapun yang terjadi, kamu akan dapat mengambil hikmah dan pelajarannya.

4. Beri Kebaikan dan Cinta Kepada Orang Lain

Ini adalah langkah terbaik sekaligus tersulit yang dapat kamu lakukan. Ketika seseorang melakukan kejahatan kepadamu, lalu kamu balas dengan kejahatan, artinya kamu sama dengan orang itu. Tetapi, ketika kamu balas dengan kebaikan, artinya kamu sedang menaikkan derajatmu jauh di atas orang itu. Ini akan sulit, tapi kalau dipikir lagi, maukah kamu menyamakan dirimu dengan orang yang jahat?

"Ingat, ini saat kebaikan untuk dirimu, sayangilah dirimu dengan

belajar memaafkan. Mulai sekarang, ambil kendali atas apa

yang terjadi didalam dirimu"

Jadi, Maukah Kamu Untuk Memaafkan?

Sumber : @intrvrt.me