Seputar Dunia IT dan Fakta Unik Lainnya

Saturday 5 March 2016

PENGANTAR GIZI DAN FUNGSINYA


PENGERTIAN GIZI

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.


PENGERTIAN ILMU GIZI, ILMU YANG MEMPELAJARI :

  • Masalah makanan yang dikaitkan dengan kesehatan.
  • Nasib makanan sejak ditelan sampai diubah menjadi energi serta dieksresikan sebagai sisa.


Kesimpulan :  Ilmu gizi mencakup dua komponen penting, yaitu makanan dan kesehatan.

Batasan ilmu gizi dimulai sejak pengadaan, pemilihan, pengolahan sampai dengan penyajian makanan.


FUNGSI POKOK MAKANAN/NUTRISI

  • Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak.
  • Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari.
  • Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral, dan cairan tubuh yang lain.
  • Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.


5 KELOMPOK ZAT MAKANAN YANG BERGUNA BAGI KESEHATAN

  • (1) Protein
  • (2) Lemak
  • (3) Karbohidrat
  • (4) Vitamin
  • (5) Mineral


 (1) PROTEIN

  • Nabati
  • Hewani
  • Membangun sel-sel yang rusak
  • Membentuk zat-zat pengatur (enzim dan hormon)
  • Membentuk zat inti energi ( 1 gram energi menghasilkan 4,1 kalori )


(2) LEMAK

  • Nabati
  • Hewani
  • Menghasilkan kalori terbesar dalam tubuh manusia (1gram lemak menghasilkan 9,3 kalori).
  • Sebagai pelarut vitamin A,D,E,K.
  • Sebagai pelindung terhadap bagian-bagian tubuh tertentu, pelindung bagian tubuh pada temperatur rendah.


(3) KARBOHIDRAT

  • Salah satu pembentuk energi yang paling murah (umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan)
  • Berdasarkan gugus gulanya dibedakan menjadi : monosakarida, disakarida, polisakarida.
  • Umumnya merupakan makanan pokok


(4 )VITAMIN

  • Larut dalam air : A & B
  • Larut dalam lemak :  A,D,E,K
  • Vit A berfungsi bagi pertumbuhan sel-sel epitel pengatur kepekaan rangsang sinar pada syaraf dan mata.
  • Vit B1 berfungsi untuk metabolisme karbohidrat, keseimbangan air dalam tubuh, dan membantu penyerapan zat lemak oleh usus.
  • Vit B2 berfungsi dalam pemindahan rangsang sinar ke syaraf mata dan enzim berfungsi dalam proses oksidasi dalam sel-sel.
  • Vit B6 berfungsi dalam pembuatan sel-sel darah dan dalam proses pertumbuhan serta pekerjaan syaraf.
  • Vit C berfungsi sebagai aktifator macam-macam fermen perombak protein dan lemak dalam oksidasi dan dehidrasi dalam sel, penting dalam pembentukan trombosit.
  • Vit D, berfungsi mengatur kadar kapur dan fosfor dalam bersama-sama kelenjar anak gondok, memperbesar penyerapan kapur dan fosfor dari usus, dan mempengaruhi kerja kelenjar endokrin.
  • Vit E, berfungsi mencegah perdarahan bagi wanita hamil (keguguran), juga diperlukan pada sel-sel yang sedang membelah, berperan dalam kesuburan (reproduksi)
  • Vit K, berfungsi dalam pembentukan protombin, penting dalam proses pembekuan darah.


GIZI KLINIK&GIZI MASYARAKAT

  • Gizi Klinik (Clinic Clinical Nutrition)
  • Gizi Masyarakat (Community Nutrition)


GIZI KLINIK

  • Gizi yang berkaitan dengan kesehatan perorangan.
  • Masalah gizi perorangan/individu yang sedang menderita gangguan kesehatan akibat kekurangan/kelebihan gizi.
  • Menitikberatkan pada kuratif.


GIZI MASYARAKAT

  • Berkaitan dengan kesehatan masyarakat.
  • Berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok masyarakat.
  • Menitikberatkan pada preventif dan promotif.
  • Menyangkut masalah kesehatan,ekonomi, sosbud, pendidikan, kependudukan, dsb.


PENENTUAN STATUS GIZI MASYARAKAT

Penilaian status gizi secara langsung : 

  • (1) Antropometri
  • (2) Klinis
  • (3) Biokimia
  • (4) Biofisik


(1) Antropometri

  • Antropometri adalah ukuran tubuh manusia. berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
  • Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh

Lingkup Antropometri :

  • Berat Badan (BB) menurut umur
  • Tinggi Badan (TB) menurut umur
  • Lingkar Lengan Atas (LLA) menurut umur
  • Indeks Masa Tubuh (IMT)

Berat Badan Menurut Umur (Bayi dan Anak)

  • Gizi Baik : BB menurut umur > 89% standar Harvard.
  • Gizi Kurang : BB menurut umur antara 60,1% - 80% standar Harvard.
  • Gizi Buruk  : BB menurut umurnya 60% a tau < dari standar Harvard. Keadaan ini sering ditandai dengan Kekurangan Kalori dan Protein (KKP)

Tinggi Badan Menurut Umur (Bayi dan Anak)

  • Gizi Baik : TB menurut umurnya  > 80% standar Harvard.
  • Gizi Kurang : TB menurut umur berada di antara 70,1% - 80% standar Harvard.
  • Gizi Buruk : TB menurut umur 70% atau < dari standar Harvard. 

Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (Bayi dan Anak)

  • Gizi Baik : LLA menurut umur > 85% standar Wolanski.
  • Gizi Kurang : LLA menurut umur antara 70,1% - 85% standar Wolanski.
  • Gizi Buruk : LLA menurut umurnya 70% atau kurang dari standar Wolanski.

Indeks Massa Tubuh (IMT)

  • Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) : cara sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan.
  • Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang.
  • Memantau indeks masa tubuh orang dewasa digunakan timbangan berat badan dan pengukur tinggi Untuk badan. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur > 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan

Rumus IMT :

IMT = BB (Kg) : 
(Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m))


IMT untuk Indonesia :

  • < 18 : Kurus
  • 18-24 : Normal
  • 25-30 : Gemuk
  • > 30 : Gemuk Sekali (Obesitas)


(2) Klinis

Pemeriksaan klinis  didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Di samping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (Symptom) atau riwayat penyakit.


(3) Biokimia

Pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh(darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot).

Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.


(4) Biofisik

Umumnya dapat digunaakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (epidemic of night blindnes). Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.


Penilaian gizi secara tidak langsung, dapat dijelaskan berdasarkan :

  • (1) Survei Konsumsi Makanan, 
  • (2) Statistik Vital 
  • (3) Faktor Ekologi.


(1) Survei Konsumsi Makanan

  • Melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
  • Dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.


(2) Statistik Vital

  • Menganalisis dari beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan.
  • Indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.


(3) Faktor Ekologi

  • Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dll.
  • Pengukuran faktor ekologi sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi.


Download Filenya Disini


No comments:

Post a Comment

BILA ANDA MEMASUKKAN LINK HIDUP, MAKA AKAN OTOMATIS TERDELETE..

Blog Archive